Saturday, 1 November 2025

Heboh! SMKN 1 Muara Uya Bongkar Kasus Bullying di Sekolah dan Pawai Budaya.

 

Dua hari berturut-turut, suasana di SMKN 1 Muara Uya berubah penuh warna dan makna. Setelah semarak peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan pawai budaya yang menggetarkan semangat kebangsaan, keesokan harinya sekolah ini menggelar sosialisasi pengembangan sosial emosional dan anti-bullying sebagai langkah nyata menciptakan sekolah yang aman dan berkarakter.

 

Pada Selasa, 29 Oktober 2025, seluruh warga sekolah mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang dilanjutkan dengan pawai budaya di sekitar lingkungan sekolah. Kegiatan ini berlangsung meriah dan tertib berkat pengawalan dari Polsek Muara Uya.



Dalam amanatnya, Kepala SMKN 1 Muara Uya menyampaikan tiga pesan penting kepada para siswa.

 

“Bangun semangat pantang menyerah, jangan takut gagal. Gunakan teknologi dengan bijak, dan tanamkan cinta pada bangsa melalui prestasi, inovasi, serta tanggung jawab,” ujar beliau dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan seluruh peserta upacara.

 

Usai pawai budaya, kegiatan dilanjutkan dengan fashion show bertema kostum paling unik sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas siswa. Suasana meriah berpadu dengan semangat kebersamaan yang tinggi.





Namun, sehari kemudian, suasana berubah menjadi lebih reflektif. Berdasarkan data Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) SMKN 1 Muara Uya, sejak bulan Juli hingga Oktober 2025 tercatat dua kasus bullying verbal dan tiga kasus bullying fisik. Sebagai tindak lanjut, sekolah menggelar Sosialisasi Pengembangan Sosial Emosional dengan menghadirkan dr. Tri Anny Rakhmawati, Sp.KJ sebagai narasumber.

 

Dalam paparannya, dr. Tri Anny menekankan pentingnya pengendalian emosi dan memahami batas diri (bounderis) dalam setiap interaksi sosial.

 

“Setiap siswa perlu mengenal emosinya sendiri dan menghargai emosi orang lain. Dengan begitu, hubungan sosial akan menjadi lebih sehat dan terhindar dari perilaku bullying,”

jelas beliau dalam sesi diskusi bersama siswa.

 

Ketua Tim TPPK SMKN 1 Muara Uya, Evertyn menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya menanggapi kasus yang sudah terjadi, tetapi juga menjadi upaya preventif agar semua warga sekolah dapat berinteraksi secara sehat dan empatik.

 

“Kami ingin SMKN 1 Muara Uya menjadi sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan,” tegasnya.

 

Melalui rangkaian kegiatan yang berjarak hanya sehari ini, SMKN 1 Muara Uya menunjukkan komitmen kuatnya untuk mendidik generasi muda yang berbudaya, berdaya, dan berkarakter. Semangat kebersamaan dan empati yang tumbuh dari dua momentum ini diharapkan menjadi fondasi bagi Indonesia yang lebih maju dan bermartabat. (Tim Jurnalis SMKN 1 Muara Uya 2025)

 















0 Comments:

Post a Comment

 

Mewujudkan SMK yang Menghasilkan Lulusan SMART, Mampu Membangun Desa Serta Berdaya Saing di Era Society 5.0