Wednesday, 6 August 2025

Membangun Karakter Melalui Sapaan Pagi di Gerbang Sekolah


Suasana pagi di SMKN 1 Muara Uya terasa berbeda. Sejak pukul 07.00 WITA, sejumlah guru telah bersiap di gerbang utama sekolah. Dengan senyum ramah, mereka menyambut para siswa yang datang satu per satu. Kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari program pembentukan karakter yang diberi nama SARAPAN PAGI, akronim dari Sapaan Ramah Penuh Kehangatan untuk Pelajar Aktif, Gigih, dan Inspiratif.


Program SARAPAN PAGI merupakan satu dari tiga program unggulan sekolah tahun 2025/2026 yang bertujuan membangun budaya positif di lingkungan pendidikan. Melalui kebiasaan menyambut siswa setiap pagi, sekolah ingin menanamkan nilai-nilai kesopanan, kedisiplinan, dan rasa saling menghargai serta memberi semangat juang.


“Setiap pagi kami menyapa siswa dengan senyum dan salam. Ini sederhana, tapi dampaknya besar. Anak-anak menjadi lebih percaya diri dan bersemangat memulai hari, dan tumbuh kegemaran belajarnya” ujar Wahid Nurmawan salah satu guru yang sering terlibat dalam kegiatan tersebut.


Siswa yang datang disambut dengan sapaan hangat, jabat tangan, atau sekadar anggukan ramah. Bagi sebagian siswa, ini menjadi momen yang sangat dinantikan, terutama mereka yang mungkin tidak mendapat perhatian cukup di rumah.


Kepala SMKN 1 Muara Uya, dalam keterangannya, menjelaskan bahwa SARAPAN PAGI merupakan bentuk nyata komitmen sekolah dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan inklusif.


“Pendidikan karakter harus dimulai dari hal-hal kecil dan konsisten. Gerbang sekolah adalah titik awal interaksi yang baik antara guru dan siswa,” ujarnya.


Bagi siswa, kegiatan ini menciptakan suasana nyaman dan harmonis. Mereka merasa lebih diterima dan termotivasi untuk belajar. Selain itu, siswa secara tidak langsung belajar tentang kedisiplinan, karena harus datang tepat waktu agar tidak melewatkan momen sapaan pagi.


Dari sisi guru, kegiatan ini mempererat hubungan dengan siswa. Guru tidak hanya hadir sebagai pengajar di dalam kelas, tetapi juga sebagai sosok yang peduli terhadap kondisi emosional dan sosial anak-anak didiknya.


Melalui kegiatan ini pula, guru bisa dengan cepat mendeteksi perubahan sikap atau kondisi fisik siswa yang memerlukan perhatian khusus, baik karena kelelahan, masalah keluarga, atau persoalan lainnya.


Program SARAPAN PAGI tidak hanya membentuk suasana sekolah yang positif, tetapi juga menjadi salah satu cara sekolah menjawab tantangan pendidikan karakter di era modern. SMKN 1 Muara Uya membuktikan bahwa pendekatan yang humanis dan konsisten dapat menciptakan perubahan yang berarti.


Dengan membiasakan budaya Senyum, Salam, dan Sapa (3S), sekolah berharap setiap siswa tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh, santun, dan inspiratif.(chy/ly/rt)


 






 



0 Comments:

Post a Comment

 

Mewujudkan SMK yang Menghasilkan Lulusan SMART, Mampu Membangun Desa Serta Berdaya Saing di Era Society 5.0